BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan diuraikan meliputi hasil wawancara dan angket yang diedarkan kepada
responden. Sistem
penyajian data hasil
penelitian wawancara disajikan secara deskriptif dalam bentuk
narasi dan refleksi, sedangkan hasil penelitian angket disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian
laporan dalam tabel dan grafik tersebut diuraikan. Data yang dipaparkan
meliputi hasil observasi, wawancara, angket dan dokumentasi
foto.
1. Hasil Penelitian Wawancara
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I difokuskan pada lima orang siswa yaitu dua siswa yang mempunyai minat tinggi untuk mengunjungi perpustakaan (responden I dan II), dua siswa yang mempunyai minat cukup untuk mengunjungi perpustakaan (responden III dan IV), dan satu
siswa yang mempunyai minat rendah
untuk mengunjungi perpustakaan (responden V). Pada wawancara siklus I mengungkap 7 pertanyaan sebagai berikut. (1) Apa yang Anda ketahui tentang
perpustakaan; (2)Bagaimana pendapat
Anda tentang peran perpustakaan dalam
pembelajaran di sekolah; (3).
Jelaskan seberapa seringkah Anda
mengunjungi perpustakaan;
(4). Bagaimana pendapat Anda tentang
fasilitas dan pelayanan di perpustakaan; (5). Bagaimana pendapat Anda
tentang tingkat minat baca siswa kelas XI; (6). Apa sajakah faktor yang
mempengaruhi tingkat minat baca siswa; (7). Apa yang
Anda harapkan tentang fasilitas dan
pelayanan di perpustakaan agar dapat menumbuhkan minat baca siswa.
Wawancara pada siklus I dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam mengunjungi perpustakaan serta tanggapan siswa
tentang minat membaca di kalangan kelas XI. Dari wawancara yang dilakukan dengan kelima siswa tersebut, responden I, II, III, IV, dan V menyatakan
hal yang sama. Mereka menyatakan bahwa perpustakaan adalah tempat yang berisi
buku ilmu pengetahuan maupun buku yang bersifat hiburan. Mereka dapat menambah
wawasan dengan membaca buku pelajaran dan mendapatkan hiburan dengan membaca
novel dan majalah di perpustakaan.
Pada dasarnya baik responden I
dan II yang mempunyai minat tinggi mengunjungi perpustakaan,
responden III dan IV yang mempunyai minat cukup mengunjungi perpustakaan, maupun responden V yang mempunyai minat kurang mengunjungi perpustakaan merasa terbantu oleh adanya perpustakaan. Mereka dapat mencari buku referensi
untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Responden I, II, III, dan IV
merasa senang mengunjungi perpustakaan tidak hanya untuk
mengerjakan tugas yang diberikan guru tetapi juga untuk menyregarkan otak dikala bosan dengan kegiatan di kelas. Akan tetapi, responden V
walaupun terbantu oleh adanya perpustakaan yang menyediakan buku – buku
referensi, dia tetap merasa terpaksa mengunjungi perpustakaan untuk mengerjakan
tugas.
Responden
I dan II yang mempunyai minat tinggi mengunjungi perpustakaan mengatakan bahwa
mereka sangat senang dan nyaman di perpustakaan. Sebagian waktu istirahat
mereka gunakan untuk pergi ke perpustakaan, untuk membaca koran ataupun meminjam buku di sana.
Responden III dan IV
yang mempunyai minat cukup mengunjungi perpustakaan mengatakan bahwa mereka
juga senang ke perpustakaan. Meskipun tidak sesering responden I dan II, tetapi
mereka selalu menyediakan waktu untuk mengunjungi perpustakaan 1 x seminggu.
Tapi responden V menyatakan hal berbeda, dia mengatakan bahwa dia akan ke perpustakaan hanya ketika disuruh oleh
guru dan dia lebih suka bermain dengan temannya daripada mengunjungi
perpustakaan.
Hasil wawancara dengan kelima responden tersebut mengenai fasilitas dan pelayanan di perpustakaan
nampaknya perlu diperhatikan oleh perpustakaan sendiri. Menurut mereka,
fasilitas di sana masih kurang misalnya, tidak ada tempat lesehan dan tidak ada
AC, buku –bukunya pun sudah lama karena jarang diperbarui. Namun dari segi pelayanannya,
mereka sudah menganggap sudah baik walau terkadang petugas perpustakaannya agak
cuek.
Menurut
kelima responden, minat baca kelas XI saat ini agak rendah. Hal ini dikarenakan
adanya faktor intern dan ekstern siswa. Faktor intern contohnya, kesadaran
siswanya sendiri akan pentingnya membaca dan kebiasaan siswa dari kecil suka
membaca atau tidak. Sedangkan faktor ekstern contohnya, lingkungan yang tidak
kondusif untuk membaca dan pengaruh teman. Selain itu, letak perpustakaan juga
menyebabkan minat baca siswa meningkat bahkan menurun. Mereka berharap agar
perpustakaan dapat melengkapi fasilitas – fasilitas yang kurang dan dapat
menambah koleksi buku baru. Tidak kalah pentingnya, pelayanan harus
ditingkatkan keramahannya. Semua itu agar siswa yang mengunjunginya merasa
nyaman dan dapat termotivasi untuk membaca.
Wawancara
siklus II dilakukan responden tanggapan petugas perpustakaan mengenai kunjungan
siswa kelas XI ke perpustakaan dan minat baca kelas XI. Menurut petugas perpustakaan
perpustakaan adalah gudang ilmu dan pusat informasi dari beberapa sumber. Yang
dimadsud gudang ilmu adalah segala ilmu dapat kita ketahui melalui
perpustakaan. Misalnya pembaca dapat membaca koran yang terdapat di
perpustakaan untuk memperbarui berita baik nasional maupun internasional.
Koran-koran tersebut setiap hari diperbarui contohnya kompas dan Jakarta post.
Menurut
Ibu Sri Lestari minat mengunjungi perpustakaan khususnya kelas XI masih kurang.
Siswa hanya mengunjungi perpustakaan jika ada tugas dari guru yang membutuhkan
referensi dari perpustakaan. Jika tidak, maka jarang siswa yang datang ke
perpustakaan untuk membaca buku. Hal itu dapat membuktikan bahwa minat baca
kelas XI saat ini masih kurang. Siswa hanya membaca buku jika ada tugas untuk
mennyipnosis buku dengan kategori tertentu.
Perpustakaan
SMA Ngegeri 1 Pekalongan memperbarui buku atau koleksi perpustakaan setiap awal
tahun pelajaran atau pertengahan tahun ajaran. Tapi itu dapat berubah jika
terdapat bantuan atau buku yang dibutuhkan saat itu masih kurang atau untuk
menambah referensi perpustakaan. Buku yang terdapat diperpustakaan disusun
secara rapi dan disampul dengan plastik trasparan. Tujuannya agar buku terlihat
indah dan menarik pembaca untuk mengetahui isi dari buku tersebut.
Fasilitas
di perpustakaan sudah bagus, sudah terdapat hot spot area, komputer, tempat
duduk ideal untuk membaca, dan rak-rak yang tertata dengan rapi. Kendala yang
dialami perpustakaan adalah tempatnya yang tidak begitu luas sehingga banyak
buku yang tidak mendapatkan rak sikarenakan tidak ada lahan untuk menempatkan
rak. Hal lain adalah letak perpustakaan yang jauh dari kelas kelas atau
dibelakang, membuat perpustakaan menjadi sepi untuk dikunjungi siswa. Siswa
lebih memilih jajan di kantin daripada membaca dan menambah pengetahuan di
perpustakaan.
Perpustakaan
buka menurut pukul sekolah yaitu dari jam 07.00-01.30 untuk hari senin-sabtu
kecuali hari jumat yang buka pukul 07.00-10.30 setiap perpustakaan pastilah
mempunyai tata cara atau peraturan tersendiri, termasuk perpustakaan SMA Negeri
1 Pekalongan. Selama diterapkan siswa dapat menaati peraturan yang diterapkan.
Meskipun masih ada yang melanggar batas akhir peminjaman buku, perpustakaan
dapat mentoleransi hal tersebut. Rata-rata kunjungan siswa kelas XI per harinya
adalah 25 siswa, hasil itu tidak selalu konstan. Setiap memasuki perpustaan
siswa harus mengisi buku kunjungan perpustakaan yang dikelompokkan berdasarkan
kelas tertentu.
Inovasi
yang dijalankan perpustakaan untuk menarik pengunjung ke perpustakaan adalah
dengan memperbanyak buku yang digemari saat ini contohnya novel, buku biografi
tokoh terbaru, hasil penemuan yang terbaru. Atau juga disesuaikan dengan buku
yang dibutuhkan.
Dari
hasil wawancara baik kepada siswa maupun petugas perpustakaan dapat disimpulkan
bahwa perpustakaan dapat membantu siswa dalam memberikan informasi atau
referensi yang digunakan siswa untuk memenuhi tugas yang diberikan guru mata
pelajaran tertentu. Lebih dari itu, secara tidak langsung perpustakaan dapat
membuat siswa termotivasi untuk membaca sehingga, dapat meningkatkan minat
baca siswa. Fasilitas yang lengkap, buku
–buku yang menarik, dan pelayanan yang ramah akan menjadikan perpustakaan
sebagai tempat yang nyaman bagi siswa dan sekaligus dapat meningkatkan prestasi
siswa dikemudian hari.
2. Hasil
Angket
Angket
yang bagikan oleh peneliti berjumlah sepuluh buah yang disebar dari kelas XI
IPS 1 sampai kelas XI IPA 7. Angket dibagikan untuk mengetahui tanggapan siswa
melalui pernyataan yang tertulis pada angket tersebut. Tujuannya adalah agar
peneliti mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Pernyataan
tersebut berisi tentang pengetahuan responden tentang perpustakaan, peran perpustakaan
untuk pembelajaran, tujuan perpustakaan, pengaruh perpustakaan untuk
pembelajaran, faktor yang mempengaruhi kunjungan siswa ke perpustakaan.
Pembagian
angket dilakukan oleh peneliti saat pefi hari sebelum dimulai jam pelajaran I.
Responden yang mengisi tabel terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang
perempuan. Tidak sulit mendapatkan responden untuk bersedia mengisi angket yang
diberikan. Hambatan yang dialami penulis adalah sulitnya mendapatkan hasil
angket yang telah dibagikan.
Tanggapan
responden mengenai pengaruh perpustakaan untuk pembelajaran dan minat baca
kelas XI sangat baik. Waktu yang dibutuhkan responden untuk mengisi angket
bervariasi mulai dari dua jam sampai dua
hari. Setelah semua angket terkumpul, peneliti mulai mengolah data hasil
angket.
Column1
|
Frekuensi
|
Persen
|
Laki -laki
|
4
|
40%
|
Perempuan
|
6
|
60%
|
Tabel
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin
responden yang dituangkan melalui tabel
diatas dapat diketahui responden laki-laki berjumlah 4 orang dari 10 responden.
Dan 6 orang perempuan dari 10 responden. Presentase yang didapatkan dari
hasil tersebut adalah 40% untuk
responden laki-laki dan 60% untuk responden perempuan.
Umur
|
Frekuensi
|
Persen
|
15 tahun
|
1
|
10%
|
16 tahun
|
3
|
30%
|
17 tahun
|
6
|
60%
|
Tabel 2. Hasil Responden Angket Berdasarkan Umur
Berdasarkan
umur responden yang mengisi angket dapat diketahahui bahwa umur 15 tahun
berjumlah 1 responden dari 10 responden. 3 responden yang berumur 16 tahun dari
10 responden. Sedangkan responden 17 tahun berjumlah 6 orang dari 10 responden.
Sedangkaan jumlah presentase yang didapatkan adalah 10% untuk responden umur 15
tahun, umur 16 tahun presentasenya adalah 30% dan 60% untuk responden 17 tahun.
Masing-masing
responden berdasarkan jenis kelamin ataupun berdasarkan umur mendapatkan hasil
yang berbeda. Tanggapan yang diberikan responden juga berbeda. Mereka mengisi
angket tersebut berdasarkan pengalaman, pengamatan,maupun hal-hal yang
dirasakan oleh para responden. Berikut ini adalah hasil angket yang peneliti
tuangkan melalui tabel.
Unsur
|
Tidak Mengerti (TM)
|
Kurang Mengerti (KM)
|
Mengerti (M)
|
Sangat Mengerti (SM)
|
Pengetahuan
|
0%
|
20%
|
50%
|
30%
|
Tujuan
|
10%
|
60%
|
20%
|
10%
|
Pengaruh
|
0%
|
25%
|
50%
|
25%
|
Faktor
|
0%
|
20%
|
50%
|
30%
|
Peran
|
5%
|
0%
|
55%
|
40%
|
Tabel 3. Hasil
Angket Berdasarkan Hasil Pernyataan Responden
Dari hasil yang
didapat dari hasil angket didapatkan data berdasarkan aspek-aspek tertentu.
Aspek pengetahuan tentang perpustakaan responden didapatkan 0% tidak
mengetahui pengertian perpustakaan, 20% kurang mengerti, 50% mengerti,
30 % sangat mengerti. Aspek tujuan perpustakaan didapatkan data 10% tidak mengerti, 60% kurang mengerti, 20% mengerti,
dan 10 % sangat mengerti. Mengenai aspek pengaruh perpustakaan didapatkan data
0% tidak mengerti, 25% kurang mengerti, 50% mengerti, 25% sangat mengerti.
Sedangkan aspek faktor yang mempengaruhi kunjungan siswa ke perpustakaan
diketahui data 0% tidak mengerti, 20% kurang mengerti, 50% mengerti, dan
sisanya 30% sangat mengerti. Dan aspek peran perpustakaan untuk mendukung program sekolah didapatkan
hasil 5% tidak mengerti, 0% kurang mengerti, 55% Mengerti, dan sisanya 40%
sangat mengerti. Dari tabel yang disajikan di atas, data yang diperoleh dapat
disajikan dalam bentuk grafik sepeti berikut.

Grafik 1. Hasil
Angket yang Disajikan Dalam Bentuk Grafik
3. Hasil
Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto ini digunakan sebagai bukti visual
kegiatan membaca di kalangan siswa SMA Negeri 1 Pekalongan kelas XI dan peranan
perpustakaan dalam kegiatan pembelajaran siswa kelas XI. Tujuan pengambilan
dokumentasi foto ini untuk membuktikan bahwa siswa-siswi SMA Negeri 1
Pekalongan kelas XI banyak yang menggemari kegiatan membaca dan seringkali
mengunjungi perpustakaan dalam rangka membantu kegiatan belajar dan sebagai
sarana untuk memenuhi tugas-tugas yang diberikan oeh Bapak/Ibu guru SMA Negeri
1 Pekalongan. Berikut adalah hasil dokumentasi dalam bentuk foto yang kami
ambil sebagai bukti dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Gambar 1. Ruang
Perpustakaan SMA Negeri 1 Pekalongan
Perpustakaan sekolah SMA Negeri 1 Pekalongan ini
terletak di bagian belakang SMA Negeri 1 Pekalongan. Di dalamnya terdapat
banyak fasilitas-fasilitas seperti buku-buku pelajaran, buku-buku hiburan,
koran, majalah, tempat membaca yang nyaman, tempat berdiskusi, televisi sebagai
penunjang sarana belajar dan juga hot spot area yang memudahkan siswa untuk
mencari referensi tugas yang bersumber dari internet. Sebelum memasuki perpustakaan pengunjung
diwajibkan mengisi daftar pengunjung yang dikelompokkan berdasarkan kelas
siswa.
Gambar 2.
Petugas Perpustakaan yang Merapikan Buku di Perpustakaan
Ibu petugas perpustakaan selau
merapikan buku yang ada di perpustakaan . Itu bertujuan untuk membuat buku di
perpustakaan rapi dan siswa merasa nyaman membaca buku yang dibutuhkan. Jika
buku terlihat rapi, akan memberikan efek siswa menjadi senang membaca buku
untuk menambah minat baca siswa khususnya kelas XI.
Gambar 3. Siswa
sedang mencari buku yang diperlukan
Gambar 3 menunjukkan siswa yang sedang
mencari bahan bacaan di perpustakaan yang terdapat dalam rak-rak tertentu.
Buku-buku disusun secara rapi sesuai dengan katogorinya untuk memudahkan
pembaca menemukan buku yang dibutuhkan. Pengelompokkan buku diketahui dari
nomor yang ada di samping buku tersebut. Nomor 00 adalah karya ilmiah, 100
kategori buku filsafat, 200 kategori Agama, 300 kategori sosial, 400 kategori
Bahasa, B kategori biografi, 500 kategori ilmu murni, 600 kategori ilmu
terapan, 700 kategori olahraga dan kesenian, 800 kesastraan, 900 sejarah dan
geografi, dan F merupakan fiksi.
Gambar 4. Siswa
Mencari Buku di Perpustakaan
Gambar 4 memperlihatkan siswa yang
sedang mencari buku atau sumber bacaan lainnya yang dibutuhkan. Siswa mencari
buku yang dibutuhkan untuk melengkapi tugas yang diberikan guru. Di
perpustakaan terdapat banyak rak yang berisi buku sesuai dengan kode dan macam
buku yang dikelompokkan secara rapi. Buku-buku tersebut disampul dan ditata
secara rapi untuk memudahkan siswa untuk mencari buku yang dibutuhkan.buku yang
telah dipilih atau dibutuhkan siswa selanjutnya ditulis dalam buku peminjaman
yang disediakan oleh petugas perpustakaan. Buku di perpustakaan dapat dipinjam
dan dikembalikan seseuai dengan ketentuan tertentu.jika ada keterlambatan
pengembalian maka akan di berikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang ada di
perpustakaan. Ada beberapa buku yang tidak dapat dibawa pulang oleh siswa salah
satunya adalah kamus. Kamus tersebut dapat dibaca di lingkungan sekolah tetapi
tidak dapat dibawa pulang.
Gambar 5. Siswa yang Sedang Membaca Buku di
Perpustakaan
Setelah siswa mendapatkan buku yang
mereka butuhkan, siswa dapat membaca buku di perpustakaan. Di perpustakaan
sekolah tersedia bangku yang ditata sedemikian rupa untuk membudahkan dan
membuat nyaman siswa dalam membaca buku. Semua dilakukan agar siswa nyaman
mengunjungi perpustakaan dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Setelah siswa
dapat meningkatkan minat membaca, tidak mustahil siswa akan mendapat banyak
informasi yang terdapat di perpustakaan.
Gambar 6. Siswa
yang membaca buku di luar lingkungan perpustakaan
Gambar 7. Siswa yang membaca di lingkungan perpustakaan
Dari gambar 6 dan 7 dapat diketahui
setelah siswa menemukan buku yang dibutuhkan di perpustakaan, siswa tersebut mengisi buku peminjaman perpustakaan
yang telah disediakan. Siswa dapat membaca diperpustakaan atau dapat membawa
buku tersebut ke luar dari lingkungan perpustakaan. Hal tersebut dapat membuat
siswa lebih menggemari membaca karena siswa dapat membaca di tempat yang
diinginkan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
diketahui bahwa perputakaan mempunyai peranan penting untuk meningkatkan
prestasi dan minat baca siswa. Siswa dapat membaca buku diperpustakaan atau
ditempat yang membuat yang dianggap nyaman oleh pembaca. Melalui buku siwa
dapat menemukan pengetahuan baik umum maupun informasi yang dapat digunakan
untuk membantu penyelesaian tugas dari guru.