BAB
II
LANDASAN
TEORETIS
A.
Kajian
Teoretis
1.
Definisi
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan
bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka,
baik berupa buku maupun bukan buku. Dalam Perpustakaan seorang siswa dapat
membaca untuk kepentingan belajar dan mencapai prestasi yang diinginkan.
Dalam bahasa Indonesia
istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata dasar pustaka ditambah awalan “per”
dan akhiran ”an”. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan
sebagai “kumpulan buku-buku (bahan bacaan, dll). Dalam
bahasa Inggris disebut “library” yang berarti perpustakaan.
Dalam
bahasa Arab disebut “maktabah” yang
berarti tempat menyimpan buku-buku.
Sedangkan menurut IFIA
(International Federation of Library Associationsand Institutions) “perpustakaan
merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi
dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.”
Dalam sebuah buku Pals
(2006:9) menyatakan “perpustakaan sekolah membekali siswa dengan keterampilan
belajar seumur hidup (life long learning)
dan dapat membangun imajinasi, mempersiapkan siswa agar menjadi warga negara
yang bertanggung jawab”. Senada dengan Pals di sebuah sumber Suherman (2009:6)
menyatakan bahwa perpustakaan sekolah berperan penting dalam strategi jangka
panjang untuk mengembangkan keberaksaraan, pendidikaan, informasi, dan
pembangunan ekonomi, sosial, serta budaya. Organisasi perpustakaan sekolah
dibentuk supaya tujuan pendidikan dapat dicapai secara lebih efisien dan lebih
efektif dengan tindakan yang dilakukan secara kolektif. Di samping itu juga,
organisasi perpustakaan sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan tempat
belajar yang kondusif, serta dapat memengaruhi perilaku yang positif bagi para
peserta didik (Suherman 2009:20). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
perpustakaan adalah tempat yang penting digunakan untuk menyimpan buku sebagai
sumber informasi dan pengetahuan.
2.
Definisi
Membaca
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia pengertian membaca adalah melihat
serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam
hati). Termasuk juga mengeja, menghafalkan, melafalkan, dan memahami suatu
bacaan.
Bacon
(2009:144) mendefinisikan membaca bahwa “seseorang yang gemar membaca akan
mempunyai pandangan yang luas, membuatnya menjadi manusia yang utuh, sedangkan
orang yang gemar berdiskusi membuat orang harus siap memberikan jawaban atau mengajukan
pertanyaan, dan orang yang gemar menulis membuatnya menjadi manusia yang
cermat”. Membaca membuat seseorang memiliki gagasan atau wawasan yang luas, dan
akan membuat orang tersebut menjadi lebih kreatif dibandingkan orang yang
jarang membaca. Seseorang dapat memiliki pikiran,ide, dan gagasan apabila
banyak infornasi yang masuk dalam benaknya. Semakin banyak informasi yang
masuk, semakin besar pikiran-pikirannya, semakin cemerlang gagasan-gagasan,
semakin kreatif, dan semakin berharga pula ide-idenya (Suherman 2009:5). Serta
pernyataan Suherman (2009:14) “perpustakaan memiliki peranan yang signifikan
untuk mendukung belajar atau membaca dan meningkatkan literasi informasi, juga
untuk mengembangkan siswa supaya dapat belajar secara independen”.Dari
pengertian tersebut membaca adalah proses untuk memperoleh wawasan dan
pengetahuan melalui berbagai bahan bacaan.
3.
Pengaruh Perpustakaan dalam Pembelajaran
Perpustakaan
merupakan tempat yang dapat digunakan dalam pembelajaran terutama untuk siswa
SMA yang memerlukan banyak referensi untuk memenuhi tugas sekolah. Di SMA
Negeri 1 Pekalongan khususnya perpustakaan merupakan tempat yang sering
dikunjungi oleh siswa kelas XI dalam mencari informasi atau tugas yang
diberikan oleh guru dalam mata pelajaran tertentu. Seperti pernyataan Knuth
(2006:66) “anak-anak membutuhkan perpustakaan untuk mendukung pelajaran mereka
karena mereka perlu mengetahui bahwa pendidikan bukan hafalan, melainkan
kemampuan untuk belajar mandiri sepanjang hidup”. Pengaruh perpustakaan dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Perpustkaan
merupakan sumber ilmu pegetahuan dan pusat kegiatan belajar.
2. Perpustakaan
merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk
kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang
cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap
sesuatu, benar - benar telah terbangun.
4. Kumpulan
bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan kesempatan membaca bagi para
siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
5. Perpustakaan
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan
perpustakaan yang efisien dan efektif.
6. Perpustakaan
akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan
memperluas perbendaharaan bahasa.
7. Perpustakaan
dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan
apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
8. Perpustakaan memberikan kepuasan akan
pengetahuan di luar kelas.
9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang
dapat memberikan hiburan yang sehat.
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para
siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
11. Perpustakaan
merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup
membaca di sekolah yang lebih tinggi.
12. Kegairahan
/ minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh
positif terhadap prestasi belajarnya.
4.
Menurunnya
Minat Siswa Kelas 11 dalam Mengunjungi Perpustakaan Sekolah
Perkembangan ilmu
pengetahuan yang sangat pesat memudahkan siswa dalam mencari informasi melalui
sumber yang bermacam-macam. Dengan menggunakan aplikasi internet seseorang
dapat memperoleh informasi yang diinginkan secara mudah dan cepat. Bercermin
dari kejadian tersebut, pastilah siswa lebih memilih menggunakan internet
dibandingkan harus mengunjungi perpustkaan dan mencari buku yang diperlukan di
perpustakaan.
Faktor yang menyebabkab
siswa kelas XI kurang minat datang ke perpustakaan adalah sebagai berikut.
a. Faktor
Intern
1. Tingkat
perasaan atau kemauan yang dialami oleh
seorang siswa akan sangat mempengaruhi seseorang untuk mengunjungi perpustakaan.
Dalam hal ini kemauan
mengunjungi perpustakaan berasal dari diri seorang siswa yang disebabkan oleh
perasaan yang dialaminya. Jika dalam suatu hari seorang siswa ingin sekali
mengunjugi perpustakaan, maka ada dorongan dalam dirinya untuk mengunjungi
perpustakaan. Sebaliknya jika siswa tersebut sedang mengalami perasaan yang
tidak menyenangkan, siswa tersebut pastilah kurang minat mengunjungi
perpustakaan.
2. Pengalaman
yang didapatkan seorang siswa dalam mengunjungi perpustkaan.
Setiap siswa pastilah pernah
mengunjungi perpustakaan. Namun pada perkembangannya ada siswa yang senang
berkunjung ke perpustakaaan, ada pula yang tidak suka bahkan jarang ke
perpustaan sekolah. Dari peristiwa tersebut, pengalaman merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan seseorang mengunjungi perpustakaan. Seseorang yang
mengunjungi perpustkaan dan menemukan pengalaman atau kejadian yang menarik di
perpustakaan pasti akan datang kembali ke perpustakaan untuk mengulangi
pengalaman yang dianggapnya menarik.
b. Faktor
Ekstern.
1. Lingkungan
yang mendukung seorang siswa agar minat mengunjungi perpustakaan.
Lingkungan merupakan
faktor luar yang mempengaruhi seseorang mengunjungi perpustakaan. Seorang siswa
akan senang ke perpustakaan jika ada yang mengajaknya mengunjungi perpustakaan.
Sebaliknya jika seorang siswa berada dalam lingkungan yang tidak ada seseorang
yang mengajaknya ke perpustakaan, akan sulit baginya mengunjungi perpustaan.
Dalam hal ini peran teman sebagai faktor pendorong teman lainnya untuk
mengunjungi perpustakaan sangat berpengaruh.
2. Koleksi
Buku yang ada di Perpustakaan.
Dari penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, menyimpulkan bahwa koleksi buku yang ada di
perpustakaan merupakan faktor luar yang juga sangat mempengaruhi seorang siswa
mengunjungi perpustakaan. Biasanya seorang siswa akan mengunjungi perpustakaan
dengan tujuan untuk mencari referensi atau bacaan yang relevan yang digunakan
untuk kepentingan tugas pada mata pelajaran tertetentu. Jika perpustakaan
sekolah terdapat buku yang dibutuhkan, bukan hal yang mustahil siswa akan
mengunjungi perpustakaan untuk mencari buku tersebut. Seperti pernyataan
Suherman (2008:75) yang menyatakan “ tidak ada koleksi perpustakaan yang
lengkap, yang ada adalah koleksi yang berdasarkan pada kebutuhan”.
3. Letak
Perpustakaan yang strategis.
Agar perpustakaan ramai
dikunjungi oleh siswa khususnya kelas XI, dan tercapainya tujuan perpustakaan
letak perpustakaan haruslah diperhatikan. Perpustakaan sekolah yang terletak di
tempat strategis akan membuat perpustakaan ramai dikunjungi oleh siswa. Tidak
mustahil seorang siswa akan memilih mengunjungi perpustakaan di bandingkan
jajan di kantin saat jam kosong ataupun waktu istirahat.
4. Pustakawan
Pustakawan atau petugas
perpustakaan menjadi faktor selanjutnya yang mempengaruhi kunjungan siswa ke
perpustakaan. Puustakawan berhubungan langsung dengan pelayanan siswa di
perpustakaan. Hayashi (2006:166) menyatakan “guru pustakawan merupakan ujung
tombak reformasi pendidikan. Meskipun tugas itu sulit, tanggung jawab tersebut
harus kita pikul, kita harus “memindakan pagar” untuk memastikan bahwa semua
anggota sekolah mendukung program perpustakaan. Dalam sebuah buku Suherman
(2009:41) menyatakan penelitian - penelitian yang sudah dilakukan bahwa
pustakawan di Sekolah Menengah Atas (SMA) amat berpengaruh terhadap
keberhasilan siswa di perguruan tinggi.
B.
Hipotesis
Berdasarkan kajian
teoretis diatas peneliti dapat menduga bahwa perpustakaan adalah tempat
pencarian informasi yang dibutuhkan siswa untuk melengkapi tugas-tugas yang
diberikan oleh guru mata pelajaran tertentu. Perpustakaan dapat pula
meningkatkan minat baca siswa kelas XI dan mencapai tujuan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar