Senin, 24 Maret 2014

Synopsys, Resume,Sinopsis Inspiring Learning, 5 Jurus Menjadi Jenius



Menjeniuskan Kejeniusan Otak


http://www.albayan.or.id/images/stories/31819.jpgJudul                  :  Inspiring Learning, 5 Jurus Menjadi Jenius
Penulis                :  Taufik Tea
Penerbit              :  Prestasi Gema Insani Press
Tahun terbit        :  2010
Tebal Buku         :  287 halaman
Harga Buku        : Rp. 50.000


Tidak ada hal yang tidak mungkin, begitu pula untuk menjadi seorang yang jenius. kejeniusan bisa kita latih dengan memperbaiki cara belajar kita. Cara belajar yang efektif akan membuat segala informasi yang kita terima akan terserap baik oleh otak kita. Selain itu, otak kita hanya sedikit mengeluarkan energi sehingga kita bisa mengoptimalkan penggunaan otak kita.
Berada pada tingkat jenius berarti mempunyai kemampuan dalam menyerap ilmu dan pengetahuan. Penguasaan ilmu dan pengetahuan ini akan membuat kehidupan sehari-hari, akademis, dan karier menjadi lebih mudah. Jika situasi ini yang kita inginkan maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah belajar cara belajar. Dengan menguasai dasar-dasar dalam belajar inilah sesuatu yang kita ingin pelajari akan mudah "tertancap" di otak secara optimal. Disinilah pentingnya buku yang ditulis oleh Taufik Tea dan diterbitkan oleh penerbit Prestasi kelompok Gema Insani Press ini.
Secara spesial, buku ini dirancang sedemikian rupa untuk membantu kita meraih prestasi dan mengembangkan cara-cara yang memungkinkan kita dapat memberikan nilai tambah pada cara belajar yang telah kita kerjakan selama ini secara efektif. Dengan bahasa yang mudah dimengerti baik untuk yang muda maupun yang tua, sehingga buku ini sangat menarik untuk kita eksplorasi.
Buku ini bekerja layaknya sebuah kompas, di mana hanya menunjukkan jalan menuju suatu penguasaan keterampilan belajar tertentu. Dalam buku ini Anda akan menemukan berapa harga dari sebuah kesuksesan, mengidentifikasi jenis kepingan kejeniusan yang dimiliki, menguasai keterampilan para jenius seperti membaca, mencatat, meringkas, menghafal dan menulis, selangkah lebih maju di depan dalam aktivitas belajar baik di dalam maupun di luar kelas, menggunakan perangkat para jenius, mempertahankan konteks kecerdasan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Buku ini terbagi menjadi 5 (lima) bagian: diawali dengan peta gagasan Inspiring Learning dan diakhiri dengan latihan untuk menjaga kesuksesan belajar.
Opening - Peta gagasan inspiring learning menguraikan tentang kerangka pikir dari panduan jenius belajar cara belajar secara menyeluruh sebagai sebuah metode belajar yang mudah digunakan bagi siapapun dan kapanpun untuk proses belajar sehari-hari.
Bagian pertama akan membahas tentang 'genius cost', yaitu harga yang harus dibayar untuk menjadi seorang jenius. Pada bagian pertama ini penting untuk kita ketahui posisi terakhir keberadaan kita dalam kompleksitas proses belajar, meredefinisikan konsep sukses dalam belajar, mengetahui harga dari sebuah cita-cita meraih kesuksesan belajar, dan upaya komitmen pribadi untuk mencapai kesuksesan.
Bagian kedua membahas tentang 'genius puzzle' atau kepingan kejeniusan yang merupakan anugerah orisinal (asli) pada diri setiap manusia. Di antara kepingan ini adalah energi gravitasi belajar, proses kecepatan belajar, daya serap belajar, gaya pikir belajar, dan potensi terbaik belajar.
Bagian ketiga tibalah pembahasan 'genius skills' yaitu keterampilan dasar yang mutlak dimiliki seorang jenius. Secara sederhana, setidaknya terdapat 5 keterampilan belajar: membaca tuntas, mencatat tangkas, meringkas cerdas, mengingat lekas, dan menulis lepas. Kelima keterampilan tersebut akan dipelajari pada bagian ini.
Bagian keempat akan menjelaskan tentang 'genius orbit' berupa aksi berdampak besar dalam belajar di dalam maupun di luar kelas. Di sini akan diuraikan cara mengeksplorasi kelas seperti menyesuaikan diri dengan gaya mengajar guru dan menghadapi ujian dan juga melakukan ekspedisi ke luar kelas, misalnya menemukan tempat dan waktu belajar terbaik serta memanfaatkan waktu senggang.
Bagian kelima membahas tentang 'genius tools'. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang berbagai peralatan yang senantiasa dimiliki para jenius, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak terdiri atas sikap memiliki keyakinan yang kuat, bersemangat untuk terus berbagi, mengharapkan output terbaik dari input terbaik, dan selalu menciptakan kondisi kritis. Perangkat keras berupa kebiasaan yang senantiasa dijaga untuk dilakukan secara terus-menerus, berupa berusaha belajar dari pakarnya, senantiasa melengkapi peralatan belajar, mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, dan menyelesaiakan tugas dengan berkolaborasi.
Closing - Latihan untuk menjaga kesuksesan belajar adalah instrumen untuk menjadikan alat utama belajar selalu siap digunakan di mana pun dan kapan pun juga. Dalam latihan ini akan ditemukan tiga cara mudah: (1) meliputi bagaimana mengasah kemampuan otak, (2) bagiamana menjaga kebugaran tubuh, dan (3) bagaimana memelihara kejernihan hati.
Rasakanlah efek luar biasa dari buku ini, latihlah terus-menerus teknik-teknik yang diajarkan, asah terus potensi, maka kita akan mengarungi asyiknya samudera belajar. Yakinlah bahwa semua di dunia ini tidak ada yang mustahil, termasuk menjadi jenius. Selamat mencoba.

Nama: Muti’ah Isnaeni
Kelas: XII IPA 3
No. Absen: 18

Minggu, 09 Maret 2014

MAKALAH BAB IV BENAR FIX : Minat Siswa SMA 1 Pekalongan Kelas XI untuk Mengunjungi Perpustakaan dan Membaca serta Pengaruhnya dalam Pembelajaran

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan diuraikan meliputi hasil wawancara dan angket yang diedarkan kepada responden. Sistem penyajian data hasil penelitian wawancara disajikan secara deskriptif dalam bentuk narasi dan refleksi, sedangkan hasil penelitian angket disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian laporan dalam tabel dan grafik tersebut diuraikan. Data yang dipaparkan meliputi hasil observasi, wawancara, angket dan dokumentasi foto.

1.   Hasil Penelitian Wawancara     
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I difokuskan pada lima orang siswa yaitu dua siswa yang mempunyai minat tinggi untuk mengunjungi perpustakaan (responden I dan II), dua siswa yang mempunyai minat cukup untuk mengunjungi perpustakaan (responden III dan IV), dan satu siswa yang mempunyai minat rendah untuk mengunjungi perpustakaan (responden V). Pada wawancara siklus I mengungkap 7 pertanyaan sebagai berikut. (1) Apa yang Anda ketahui tentang perpustakaan; (2)Bagaimana pendapat Anda tentang peran perpustakaan dalam pembelajaran di sekolah; (3). Jelaskan seberapa seringkah Anda mengunjungi perpustakaan; (4). Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitas dan pelayanan di perpustakaan; (5). Bagaimana pendapat Anda tentang tingkat minat baca siswa kelas XI; (6). Apa sajakah faktor yang mempengaruhi tingkat minat baca siswa; (7).  Apa yang Anda harapkan tentang fasilitas dan pelayanan di perpustakaan agar dapat menumbuhkan minat baca siswa.
Wawancara pada siklus I dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam mengunjungi perpustakaan serta tanggapan siswa tentang minat membaca di kalangan kelas XI. Dari wawancara yang dilakukan dengan kelima siswa tersebut, responden I, II, III, IV, dan V menyatakan hal yang sama. Mereka menyatakan bahwa perpustakaan adalah tempat yang berisi buku ilmu pengetahuan maupun buku yang bersifat hiburan. Mereka dapat menambah wawasan dengan membaca buku pelajaran dan mendapatkan hiburan dengan membaca novel dan majalah di perpustakaan.
Pada dasarnya baik responden I dan II yang mempunyai minat tinggi mengunjungi perpustakaan,  responden III dan IV yang mempunyai minat cukup mengunjungi perpustakaan, maupun responden V yang mempunyai minat kurang mengunjungi perpustakaan merasa terbantu oleh adanya perpustakaan. Mereka dapat mencari buku referensi untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Responden I, II, III, dan IV merasa senang mengunjungi perpustakaan tidak hanya untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru tetapi juga untuk menyregarkan  otak dikala bosan dengan  kegiatan di kelas. Akan tetapi, responden V walaupun terbantu oleh adanya perpustakaan yang menyediakan buku – buku referensi, dia tetap merasa terpaksa mengunjungi perpustakaan untuk mengerjakan tugas.
Responden I dan II yang mempunyai minat tinggi mengunjungi perpustakaan mengatakan bahwa mereka sangat senang dan nyaman di perpustakaan. Sebagian waktu istirahat mereka gunakan untuk pergi ke perpustakaan, untuk  membaca koran ataupun meminjam buku di sana. Responden  III  dan  IV yang mempunyai minat cukup mengunjungi perpustakaan mengatakan bahwa mereka juga senang ke perpustakaan. Meskipun tidak sesering responden I dan II, tetapi mereka selalu menyediakan waktu untuk mengunjungi perpustakaan 1 x seminggu. Tapi responden V menyatakan hal berbeda, dia mengatakan bahwa dia akan  ke perpustakaan hanya ketika disuruh oleh guru dan dia lebih suka bermain dengan temannya daripada mengunjungi perpustakaan. 
Hasil wawancara dengan kelima responden tersebut mengenai fasilitas dan pelayanan di perpustakaan nampaknya perlu diperhatikan oleh perpustakaan sendiri. Menurut mereka, fasilitas di sana masih kurang misalnya, tidak ada tempat lesehan dan tidak ada AC, buku –bukunya pun sudah lama karena jarang  diperbarui. Namun dari segi pelayanannya, mereka sudah menganggap sudah baik walau terkadang petugas perpustakaannya agak cuek.
Menurut kelima responden, minat baca kelas XI saat ini agak rendah. Hal ini dikarenakan adanya faktor intern dan ekstern siswa. Faktor intern contohnya, kesadaran siswanya sendiri akan pentingnya membaca dan kebiasaan siswa dari kecil suka membaca atau tidak. Sedangkan faktor ekstern contohnya, lingkungan yang tidak kondusif untuk membaca dan pengaruh teman. Selain itu, letak perpustakaan juga menyebabkan minat baca siswa meningkat bahkan menurun. Mereka berharap agar perpustakaan dapat melengkapi fasilitas – fasilitas yang kurang dan dapat menambah koleksi buku baru. Tidak kalah pentingnya, pelayanan harus ditingkatkan keramahannya. Semua itu agar siswa yang mengunjunginya merasa nyaman dan dapat termotivasi untuk membaca.
Wawancara siklus II dilakukan responden tanggapan petugas perpustakaan mengenai kunjungan siswa kelas XI ke perpustakaan dan minat baca kelas XI. Menurut petugas perpustakaan perpustakaan adalah gudang ilmu dan pusat informasi dari beberapa sumber. Yang dimadsud gudang ilmu adalah segala ilmu dapat kita ketahui melalui perpustakaan. Misalnya pembaca dapat membaca koran yang terdapat di perpustakaan untuk memperbarui berita baik nasional maupun internasional. Koran-koran tersebut setiap hari diperbarui contohnya kompas dan Jakarta post.
Menurut Ibu Sri Lestari minat mengunjungi perpustakaan khususnya kelas XI masih kurang. Siswa hanya mengunjungi perpustakaan jika ada tugas dari guru yang membutuhkan referensi dari perpustakaan. Jika tidak, maka jarang siswa yang datang ke perpustakaan untuk membaca buku. Hal itu dapat membuktikan bahwa minat baca kelas XI saat ini masih kurang. Siswa hanya membaca buku jika ada tugas untuk mennyipnosis buku dengan kategori tertentu.
Perpustakaan SMA Ngegeri 1 Pekalongan memperbarui buku atau koleksi perpustakaan setiap awal tahun pelajaran atau pertengahan tahun ajaran. Tapi itu dapat berubah jika terdapat bantuan atau buku yang dibutuhkan saat itu masih kurang atau untuk menambah referensi perpustakaan. Buku yang terdapat diperpustakaan disusun secara rapi dan disampul dengan plastik trasparan. Tujuannya agar buku terlihat indah dan menarik pembaca untuk mengetahui isi dari buku tersebut.
Fasilitas di perpustakaan sudah bagus, sudah terdapat hot spot area, komputer, tempat duduk ideal untuk membaca, dan rak-rak yang tertata dengan rapi. Kendala yang dialami perpustakaan adalah tempatnya yang tidak begitu luas sehingga banyak buku yang tidak mendapatkan rak sikarenakan tidak ada lahan untuk menempatkan rak. Hal lain adalah letak perpustakaan yang jauh dari kelas kelas atau dibelakang, membuat perpustakaan menjadi sepi untuk dikunjungi siswa. Siswa lebih memilih jajan di kantin daripada membaca dan menambah pengetahuan di perpustakaan.
Perpustakaan buka menurut pukul sekolah yaitu dari jam 07.00-01.30 untuk hari senin-sabtu kecuali hari jumat yang buka pukul 07.00-10.30 setiap perpustakaan pastilah mempunyai tata cara atau peraturan tersendiri, termasuk perpustakaan SMA Negeri 1 Pekalongan. Selama diterapkan siswa dapat menaati peraturan yang diterapkan. Meskipun masih ada yang melanggar batas akhir peminjaman buku, perpustakaan dapat mentoleransi hal tersebut. Rata-rata kunjungan siswa kelas XI per harinya adalah 25 siswa, hasil itu tidak selalu konstan. Setiap memasuki perpustaan siswa harus mengisi buku kunjungan perpustakaan yang dikelompokkan berdasarkan kelas tertentu.
Inovasi yang dijalankan perpustakaan untuk menarik pengunjung ke perpustakaan adalah dengan memperbanyak buku yang digemari saat ini contohnya novel, buku biografi tokoh terbaru, hasil penemuan yang terbaru. Atau juga disesuaikan dengan buku yang dibutuhkan.
Dari hasil wawancara baik kepada siswa maupun petugas perpustakaan dapat disimpulkan bahwa perpustakaan dapat membantu siswa dalam memberikan informasi atau referensi yang digunakan siswa untuk memenuhi tugas yang diberikan guru mata pelajaran tertentu. Lebih dari itu, secara tidak langsung perpustakaan dapat membuat siswa termotivasi untuk membaca sehingga, dapat meningkatkan minat baca  siswa. Fasilitas yang lengkap, buku –buku yang menarik, dan pelayanan yang ramah akan menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman bagi siswa dan sekaligus dapat meningkatkan prestasi siswa dikemudian hari.



2. Hasil Angket
Angket yang bagikan oleh peneliti berjumlah sepuluh buah yang disebar dari kelas XI IPS 1 sampai kelas XI IPA 7. Angket dibagikan untuk mengetahui tanggapan siswa melalui pernyataan yang tertulis pada angket tersebut. Tujuannya adalah agar peneliti mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Pernyataan tersebut berisi tentang pengetahuan responden tentang perpustakaan, peran perpustakaan untuk pembelajaran, tujuan perpustakaan, pengaruh perpustakaan untuk pembelajaran, faktor yang mempengaruhi kunjungan siswa ke perpustakaan.
Pembagian angket dilakukan oleh peneliti saat pefi hari sebelum dimulai jam pelajaran I. Responden yang mengisi tabel terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Tidak sulit mendapatkan responden untuk bersedia mengisi angket yang diberikan. Hambatan yang dialami penulis adalah sulitnya mendapatkan hasil angket yang telah dibagikan.
Tanggapan responden mengenai pengaruh perpustakaan untuk pembelajaran dan minat baca kelas XI sangat baik. Waktu yang dibutuhkan responden untuk mengisi angket bervariasi mulai dari dua  jam sampai dua hari. Setelah semua angket terkumpul, peneliti mulai mengolah data hasil angket.
Column1
Frekuensi
Persen
Laki -laki
4
40%
Perempuan
6
60%




Tabel 1.  Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden  yang dituangkan melalui tabel diatas dapat diketahui responden laki-laki berjumlah 4 orang dari 10 responden. Dan 6 orang perempuan dari 10 responden. Presentase yang didapatkan dari hasil  tersebut adalah 40% untuk responden laki-laki dan 60% untuk responden perempuan.


Umur
Frekuensi
Persen
15 tahun
1
10%
16 tahun
3
30%
17 tahun
6
60%





Tabel 2.  Hasil Responden Angket Berdasarkan Umur

Berdasarkan umur  responden yang mengisi angket  dapat diketahahui bahwa umur 15 tahun berjumlah 1 responden dari 10 responden. 3 responden yang berumur 16 tahun dari 10 responden. Sedangkan responden 17 tahun berjumlah 6 orang dari 10 responden. Sedangkaan jumlah presentase yang didapatkan adalah 10% untuk responden umur 15 tahun, umur 16 tahun presentasenya adalah 30% dan 60% untuk responden 17 tahun.
Masing-masing responden berdasarkan jenis kelamin ataupun berdasarkan umur mendapatkan hasil yang berbeda. Tanggapan yang diberikan responden juga berbeda. Mereka mengisi angket tersebut berdasarkan pengalaman, pengamatan,maupun hal-hal yang dirasakan oleh para responden. Berikut ini adalah hasil angket yang peneliti tuangkan melalui tabel.
Unsur
Tidak Mengerti (TM)
Kurang Mengerti (KM)
Mengerti (M)
Sangat Mengerti (SM)
Pengetahuan
0%
20%
50%
30%
Tujuan
10%
60%
20%
10%
Pengaruh
0%
25%
50%
25%
Faktor
0%
20%
50%
30%
Peran
5%
0%
55%
40%

Tabel 3. Hasil Angket Berdasarkan Hasil Pernyataan Responden

Dari hasil yang didapat dari hasil angket didapatkan data berdasarkan aspek-aspek tertentu. Aspek pengetahuan tentang perpustakaan responden didapatkan 0%  tidak  mengetahui pengertian perpustakaan, 20% kurang mengerti, 50% mengerti, 30 % sangat mengerti. Aspek tujuan perpustakaan didapatkan data 10%  tidak mengerti, 60% kurang mengerti, 20% mengerti, dan 10 % sangat mengerti. Mengenai aspek pengaruh perpustakaan didapatkan data 0% tidak mengerti, 25% kurang mengerti, 50% mengerti, 25% sangat mengerti. Sedangkan aspek faktor yang mempengaruhi kunjungan siswa ke perpustakaan diketahui data 0% tidak mengerti, 20% kurang mengerti, 50% mengerti, dan sisanya 30% sangat mengerti. Dan aspek peran perpustakaan  untuk mendukung program sekolah didapatkan hasil 5% tidak mengerti, 0% kurang mengerti, 55% Mengerti, dan sisanya 40% sangat mengerti. Dari tabel yang disajikan di atas, data yang diperoleh dapat disajikan dalam bentuk grafik sepeti berikut.

Grafik 1. Hasil Angket yang Disajikan Dalam Bentuk Grafik



3. Hasil Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan membaca di kalangan siswa SMA Negeri 1 Pekalongan kelas XI dan peranan perpustakaan dalam kegiatan pembelajaran siswa kelas XI. Tujuan pengambilan dokumentasi foto ini untuk membuktikan bahwa siswa-siswi SMA Negeri 1 Pekalongan kelas XI banyak yang menggemari kegiatan membaca dan seringkali mengunjungi perpustakaan dalam rangka membantu kegiatan belajar dan sebagai sarana untuk memenuhi tugas-tugas yang diberikan oeh Bapak/Ibu guru SMA Negeri 1 Pekalongan. Berikut adalah hasil dokumentasi dalam bentuk foto yang kami ambil sebagai bukti dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Gambar 1. Ruang Perpustakaan SMA Negeri 1 Pekalongan
Perpustakaan sekolah SMA Negeri 1 Pekalongan ini terletak di bagian belakang SMA Negeri 1 Pekalongan. Di dalamnya terdapat banyak fasilitas-fasilitas seperti buku-buku pelajaran, buku-buku hiburan, koran, majalah, tempat membaca yang nyaman, tempat berdiskusi, televisi sebagai penunjang sarana belajar dan juga hot spot area yang memudahkan siswa untuk mencari referensi tugas yang bersumber dari internet. Sebelum memasuki perpustakaan pengunjung diwajibkan mengisi daftar pengunjung yang dikelompokkan berdasarkan kelas siswa.


Gambar 2. Petugas Perpustakaan yang Merapikan Buku di Perpustakaan
Ibu petugas perpustakaan selau merapikan buku yang ada di perpustakaan . Itu bertujuan untuk membuat buku di perpustakaan rapi dan siswa merasa nyaman membaca buku yang dibutuhkan. Jika buku terlihat rapi, akan memberikan efek siswa menjadi senang membaca buku untuk menambah minat baca siswa khususnya kelas XI.

Gambar 3. Siswa sedang mencari buku yang diperlukan
Gambar 3 menunjukkan siswa yang sedang mencari bahan bacaan di perpustakaan yang terdapat dalam rak-rak tertentu. Buku-buku disusun secara rapi sesuai dengan katogorinya untuk memudahkan pembaca menemukan buku yang dibutuhkan. Pengelompokkan buku diketahui dari nomor yang ada di samping buku tersebut. Nomor 00 adalah karya ilmiah, 100 kategori buku filsafat, 200 kategori Agama, 300 kategori sosial, 400 kategori Bahasa, B kategori biografi, 500 kategori ilmu murni, 600 kategori ilmu terapan, 700 kategori olahraga dan kesenian, 800 kesastraan, 900 sejarah dan geografi, dan F merupakan fiksi.
Gambar 4. Siswa Mencari Buku di Perpustakaan
Gambar 4 memperlihatkan siswa yang sedang mencari buku atau sumber bacaan lainnya yang dibutuhkan. Siswa mencari buku yang dibutuhkan untuk melengkapi tugas yang diberikan guru. Di perpustakaan terdapat banyak rak yang berisi buku sesuai dengan kode dan macam buku yang dikelompokkan secara rapi. Buku-buku tersebut disampul dan ditata secara rapi untuk memudahkan siswa untuk mencari buku yang dibutuhkan.buku yang telah dipilih atau dibutuhkan siswa selanjutnya ditulis dalam buku peminjaman yang disediakan oleh petugas perpustakaan. Buku di perpustakaan dapat dipinjam dan dikembalikan seseuai dengan ketentuan tertentu.jika ada keterlambatan pengembalian maka akan di berikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang ada di perpustakaan. Ada beberapa buku yang tidak dapat dibawa pulang oleh siswa salah satunya adalah kamus. Kamus tersebut dapat dibaca di lingkungan sekolah tetapi tidak dapat dibawa pulang.
Gambar 5. Siswa yang Sedang Membaca Buku di Perpustakaan
Setelah siswa mendapatkan buku yang mereka butuhkan, siswa dapat membaca buku di perpustakaan. Di perpustakaan sekolah tersedia bangku yang ditata sedemikian rupa untuk membudahkan dan membuat nyaman siswa dalam membaca buku. Semua dilakukan agar siswa nyaman mengunjungi perpustakaan dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Setelah siswa dapat meningkatkan minat membaca, tidak mustahil siswa akan mendapat banyak informasi yang terdapat di perpustakaan.
Gambar 6. Siswa yang membaca buku di luar lingkungan perpustakaan
Gambar 7.  Siswa yang membaca di lingkungan perpustakaan
Dari gambar 6 dan 7 dapat diketahui setelah siswa menemukan buku yang dibutuhkan di perpustakaan, siswa tersebut mengisi buku peminjaman perpustakaan yang telah disediakan. Siswa dapat membaca diperpustakaan atau dapat membawa buku tersebut ke luar dari lingkungan perpustakaan. Hal tersebut dapat membuat siswa lebih menggemari membaca karena siswa dapat membaca di tempat yang diinginkan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa perputakaan mempunyai peranan penting untuk meningkatkan prestasi dan minat baca siswa. Siswa dapat membaca buku diperpustakaan atau ditempat yang membuat yang dianggap nyaman oleh pembaca. Melalui buku siwa dapat menemukan pengetahuan baik umum maupun informasi yang dapat digunakan untuk membantu penyelesaian tugas dari guru.